Monthly Archives: February 2019

Museum Angkot, Mengenal Jenis Transportasi Dulu dan Sekarang

Menelusuri luasnya museum angkut dan ini merupakan zona Sunda Kelapa

Setelah tiga kali gagal ingin ke tempat ini, akhirnya kesampaian juga. Hahaha… Itu pun ditambah dengan itinerary lain

Museum angkut, cukup populer buat para traveler, baik itu perorangan maupun keluarga. Berada di Kota Batu, sekitar 20 km dari kota Malang, museum ini memang luas, modern, dan menarik untuk dikunjungi apalagi bila bersama anak-anak. Dengan harga tiket Rp100.000/orang, nggak rugi kok buat masuk ke sini.

Kenapa menarik untuk dikunjungi? Di sini, berbagai jenis transportasi dari seluruh penjuru dunia dari masa ke masa bisa dilihat. Tidak hanya sekedar memanjakan mata, tapi banyak ilmu yang bisa didapat.

Sejak awal berdiri, saya sudah ingin berkunjung ke sini. Sayang, beberapa kali gagal. Akhirnya, bersama dengan Ita (entah asal muasalnya dari mana hingga kami memutuskan untuk trip ke Malang), sepakat untuk mengunjungi Gunung Bromo. Tentunya, sebagai tambahan museum angkot masuk dalam rute, tak terkecuali Omah Munir. Unik kan? Jadi nggak cuma kesenangan hati saja yang didapat. Hehehe…

Iseng banget coba nggak bisa lihat properti foto

10-15 Februari 2019, menjadi tanggal trip yang ditentukan. Setelah kontak dengan CS Jember, Daniel Denz, kami pun menumpak kereta langsung menuju Malang. Rencana perjalanan sudah diatur sedemikian rupa, mulai ketibaan, mengunjungi museum, ke Bromo, hingga kepulangan.

Mador a.k.a Malang Dorm Hostel, menjadi tempat menginap kami di malam pertama dan terakhir. Hostel ini memang direkomendasikan Daniel, sekaligus kepunyaan teman CS juga. Dijemput di stasiun oleh Daniel, kami berjalan kaki ke hostel. Rutenya memang tidak sulit, dan melewati Kampung Warna-Warni Malang. Hostelnya bersih dan nyaman. Bolehlah ke sini lagi bila hendak eksplor Malang.

Enaknya Kota Malang, ojek online sudah tersedia. Jadi nggak perlu repot, apalagi kalo perginya cuma bertiga, gantung kalo pake motor. Hahaha… Anyway, cusss ke Museum Angkut. Museum ini dikelola oleh Jawa Timur Park Group yang sebelumnya juga membangun Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular (BNS). Jadi kalau mau ke sini, bisa sekalian ke Jatim Park 1 atau 2. Tergantung selera masing-masing.

Mejeng di salah satu gang kota New York

Dengan harga Rp100.000/pax, kami masuk ke museum. Buat saya pribadi, super excited karena emang baru pertama kali dan akhirnya terwujud juga datang ke sini. Beda dengan Ita yang sudah dulu ke sini. Daniel sepertinya sudah lalu lalang juga. Dan benar adanya, kompleks ini sangat luas dan dibagi menjadi beberapa zona yang didekor ala bangunan dari benua Asia, Eropa hingga Amerika. Seperti Zona Sunda Kelapa (foto di atas), yang dibuat lengkap dengan ornamen stasiun kota, kapal, becak, dan mobil yang digunakan kala itu.

Memasuki zona yang lain, ada mobil-mobil kuno yang cocok buat dilihat para kolektor. Tidak hanya mobil, ada juga pesawat dan simulator di tempat ini, termasuk mobil-mobil klasik yang ada di Inggris. Wah deh, pokoknya. Nikmati memasuki zona per zona dengan santai. Jangan sungkan untuk foto gokil (asal jangan kelewat batas ya…). Haha.. sepertinya kami ada beberapa foto gokil di beberapa tempat.

Tarikkkk, Manggg….

Oh iya, di sini ada juga mobil-mobil yang digunakan buat setting film “Mad Max”. Plus jalan di tengah kota gangster New York, di masanya. Pokoke lengkap!

Menariknya lagi, di sini ada pertunjukkan parade setiap sore. Mobil-mobil klasik ikut keliling kompleks, plus layaknya Hollywood, ada cosplay kostum pemeran film kenamaan. Kami yang penasaran seperti apa parade itu akhirnya duduk-duduk santai di tepi.

Saat kami duduk-duduk santai tak jauh dari panggung, pengunjung yang lalu lalang juga belum banyak. Di tepi jalan itu, ada barikade yang dipasang. Mulanya saya kita penonton tidak akan banyak layaknya parade di Universal Studio Singapura yang saya datangi. Tapi, biar spot foto tidak hilang, kami asik duduk santai.

Jelang parade, mulailah terdengar musik yang menggeleggar. Dan di sini mulai terlihat banyaknya pengunjung yang datang.

Tokoh cosplay Batman, Robin, Joker, dan lainnya menari dan menampilkan aksinya di depan pengunjung. Sebagian di atas mobil klasik, sebagian lagi berjalan sambil pasang aksi layaknya pemeran utama dalam film Hollywood. Siapa yang ingin melewatkan jeprat-jepret-nya.

Ita sendiri tergiur untuk berfoto dengan tokoh Joker, kala parade berakhir dengan aksi tari performance di atas panggung. Kapan lagi kan…

Usai parade, kami melanjutkan melihat zona terakhir tepatnya zona mobil-mobil klasik di Inggris. Ada spot foto dengan Mr Bean dan mobilnya di salah satu seri. Ada double decker merah ciri khas London, dan mobil-mobil agen 007. Wah, pokoknya! Terpuaskan.

Hilang sudah rasa penasaran untuk berkunjung ke sini. Benar-benar terpuaskan.

Di broadway theater *nunggu yellow cab gak dateng-dateng

Categories: 2019, Travelling | Tags: , , , , , , | Leave a comment

Blog at WordPress.com.