Monthly Archives: June 2013

Mengintip Rainbow Warrior Dari Dekat

019

Kapal Greenpeace, Rainbow Warrior, yang bersandar di Tanjung Priok

Enggak pernah terpikir untuk bisa menginjakkan kaki di kapal milik Greenpeace, Rainbow Warrior III. Siapa sangka, tur iseng-iseng jadi tambah pengetahuan. 

Satu pekan sebelum hari H (8 Juni 2013), seorang teman lapangan (Ita-Red) mengajak saya untuk mengunjungi Kapal Greenpeace. Lokasinya ada di Pelabuhan Tanjung Priok. Apaaaa??? Oh ya, secara TKP, lokasi ini sangat jauh dari rumah. Tapi rasa penasaran melihat sosok ‘Laskar Pelangi’ membuat hal itu pupus, karena secara rinci saya langsung mencari tahu soal rute. Pilihannya adalah bus AC dari arah Ciputat, Transjakarta yang harus transit 4x atau bis umum langsung dari terminal Blok M.

Malam sebelum hari H, sudah diputuskan bahwa meeting point kami adalah Terminal Bus Tanjung Priok pukul 09.00. Ini kami atur karena siang hari kami ada acara lagi (sok sibuk gitu, but in the end batal semua, hehehe… ). Dengan semangat juang, dan prediksi waktu kami tiba dengan selamat sampai terminal #Lebay. Asal tahu saja nih, ini pertama kali saya menginjakan kaki di terminal Tanjung Priok (LOL, selalu ada yang pertama bukan?).

Anyway, berpatokan dengan arahan posisi kapal ada di Nusantara 1, akhirnya kami putuskan untuk berjalan kaki ke seberang terminal. Karena jalan itu merupakan akses ke Pelabuhan Nusantara Pura. Kami pun bertanya pada petugas, yang entah ignorant atau memang sudah malas bekerja. Dengan santainya dia baca koran dan menggunakanearphone. “Pak… Pak… Mau tanya,” begitu sapa kami. Tahu apa responnya? “TIDAK ADA!!!” Oalaaahhh… “Pak, Gak usah tugas sekalian. Makan gaji buta aja.” (ngedumel dalam hati) Beruntung ada dua bapak-bapak yang tengah duduk di tempat yang sama menjawab pertanyaan kami. Ketika itu, kami diarahkan untuk naik angkot ke Pos 1. Baiklah, walau agak geram sama pak petugas itu tapi lupakan sajalah, mengingat sudah dibantu oleh dua bapak non petugas itu.

Ornamen dolphin di atas dek

Dengan angkot kami memang tiba di Nusantara 1, pun masih melanjutkan jalan kaki (untungnya kami berdua orang-orang yang suka jalan kaki). Sambil mengunyah cokelat, bertanya arah, hm… kami justru tertahan di perempatan antara Nusantara 1 dan 2. Di situ memang ada pos polisi, tapi ada juga tukang ojek (hahaha… entah kenapa pasti deh nantinya disuruh naik ojek). Akhirnya kami enggan bertanya pada Pak Polisi, dan beralih ke penjaga pos dekat Nusantara 1. Itu pun pakai kata kunci, “Kapal yang dikunjungi SBY”.

Apa yang terjadi saudara-saudara, kami kembali diarahkan untuk jalan melewati dua perempatan dan berbelok kiri. Hm… Okeh Pak, kami lanjut (Ini sebenernya lo dah pengen naik ojek belom sih, Ta? 😀). Menurut pemetaan saya, arah ini jelas mengarah pada jalan Nusantara Pura, dan jreng jreng jrenggg… Agar tidak tersesat, kami kembali bertanya pada penjaga pos terdekat dan kali ini benar tidak jauh dan si Mbak Penjaga yang kami tanya langsung meminta kami masuk ke dalam. Du du du…

Ternyata oh ternyata lokasi kapal ini ada di NusantaraPura 1. Oh yeah, bukan Nusantara 1 ya temans, itu beda arah. Haiyaaaa… Sudahlah, yang penting sudah tiba di TKP dengan selamat. Plus ruang ber-AC, jadi bisa sedikit ngadem. Di ruang tempat tunggu penumpang ini sudah banyak pengunjung yang ada. Dan para relawan Greenpeace sudah membuat pameran kecil, mulai dari motor yang digunakan untuk menjelajah, sepeda bahkan kapal karet. Tak terkecuali lukisan anak-anak yang tergabung dalam Greenpeace Youth.

Tak ingin buang waktu lagi, kami pun antri. Di sini diberlakukan buka tutup dengan 15-20 orang sekali naik ke atas kapal dan mengikuti tur. Kurang lebih kami harus menunggu satu jam untuk bisa naik. Kalau dilihat, banyak anak-anak serta ibu-ibu lansia yang turut berpartisipasi. Seakan tak ingin kalah, mereka ikut bertanya-tanya mengenai kapal ini.

Sekedar informasi nih temans, Rainbow Warrior III resmi berlayar 14 Oktober 2011 dan merupakan kapal pengganti dari Rainbow II yang pensiun pada 16 Agustus 2011, setelah 22 tahun berlayar. Sementara Rainbow I sendiri dibom dan tenggelam pada tahun 1985 saat berkampanye menghentikan uji coba nuklir di Pasifik. 

Sesuai dengan kampanye ramah lingkungan yang selalu diusung Greenpeace, kapal dengan panjang 57,92m ini pun sangat ramah lingkungan karena 80% menggunakan tenaga angin lewat layar utama sebagai tenaga. Dua tiang penyangga layar memiliki tinggi 55 meter dan mampu mencapai kecepatan 7 – 15 knot. Bukan cuma itu saja, kapal ini memiliki sistem biologi penyaringan untuk air bersih dan mendaur ulang air kotor.

Penampakan utuh Rainbow Warrior

Menurut Igor, sang engineer yang berasal dari Lithuania, saat ini ada 16 crew dari berbagai negara yang ada di atas kapal, termasuk dua orang dari Indonesia untuk berkampanye keliling dunia. Ditambahkan lagi, maksimum kapal ini mampu menampung setidaknya 32 orang. (Huhuhuhu… Iri deh).

Okeh, walau tidak masuk sampai ke ruangan bawah kapal, tapi mengelilingi kapal lengkap dengan keterangan yang diberikan sudah jauh lebih dari cukup. Bangga rasanya kapal ini bisa bersandar di Jakarta tahun ini plus ada dua orang Indonesia yang ikut andil dalam pelayaran.

Overall,  tur ini memang singkat, tapi saya jadi tahu apa dan bagaimana aksi dari Greenpeace secara global. In the end, tour harus kami akhiri dan kami berjalan menuju terminal dan benar adanya. Akses Nusantara Pura persis di depan terminal Tanjung Priok adalah jalan utamanya. Jrengggg…. Hooraaahh!!! Biarin deh, lain waktu kalau ada kapal lain datang (ngarep 😀) enggak akan nyasar.

Well, balik arah Selatan, bis Blok M tak ada. Alhasil harus naik bis AC Ciputat, dan saya harus rela terjebak dalam bus selama 2 jam lebih, ditambah dengan turunnya hujan deras. Fhuiiii… what a day and what a story 😀

–the end–   

Categories: 2013, Travelling | Tags: , , , , , | Leave a comment

Blog at WordPress.com.