Roadtrip Labuanbajo ke Kota Ende (Kampung Adat Todo dan Sawah Cancar)

Kampung Adat Todo

Banyak destinasi yang bisa dituju bila melakukan perjalanan dari Labuanbajo ke Kota Ende. Kampung Wisata Wairebo, Spider web rice field, hingga melihat langsung Danau Kelimutu. Dari itinerary yang dibuat Backpackerjakarta, ketiganya itu menjadi spot wajib kunjung.

Sebagaimana diketahui, sejak Maret 2020 lalu, beberapa daerah di seluruh Indonesia melakukan penutupan wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona. Tak terkecuali di Bumi Flores. 7 bulan pasca penutupan, beberapa wilayah juga masih ditutup.

Seperti yang kami alami, sejatinya kami akan menginap dan melintasi hutan menuju kampung adat Wairebo. Sayang, kawasan wisata yang sempat dibuka langsung pemerintah setempat sepekan sebelum keberangkatan kami, harus kembali ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan mengikuti keputusan desa.

Pengunjung terlebih dulu mendaftar

Kampung Adat Todo
Karena masih ditutup, pilihan wisata beralih ke Kampung Adat Todo. Lokasinya berada di kaki Gunung Anak Ranaka, Kecamatan Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai. Untuk menuju kampung ini, pengunjung tidak perlu masuk keluar hutan. Dari parkiran, kita hanya tinggal berjalan kaki saja.

Namun begitu, tentunya ada prosedur yang harus dilakukan. Pengunjung harus daftar terlebih dahulu dan membayar tiket masuk sebesar Rp45.000. Harga tersebut sudah termasuk pakaian khas Kampung Todo yang wajib digunakan setiap pengunjung. *tengok detil pakaian adatnya.

Sebelum memasuki kampung, seorang guide (Pak Elmond) akan memandu dan bercerita tentang sejarah kampung adat ini. Pun, kami dipandu untuk bersua dengan para tetua adat di salah satu rumah. Di sini, kita harus menyerahkan uang sumbangan seiklasnya dan diletakkan di wadah yang sudah disediakan sebelum tetua adat memberi doa untuk pengunjung.

Setiap pengunjung yang datang harus mengenakan sarung dan aksesori sebelum masuk ke dalam kampung

Total ada 6 dari 9 bangunan yang direncanakan di Kampung Todo. Fungsinya pun masih sama, beberapa bagian dalam ruang difungsikan sesuai kebutuhan.

Salah satu warisan budaya masyarakat Manggarai

Cancar Spider Web Rice Field
Lepas dari Kampung Adat Todo, perjalanan kami lanjut ke Ruteng. Di sini terdapat ladang sawah berbentuk jaring laba-laba atau kerennya spider web rice field. Konon, ini satu-satunya yang ada di Indonesia dan sudah turun temurun dimiliki masyarakat Manggarai dan menjadi warisan budaya Manggarai.

Sayangnya, kami tidak bisa berlama-lama di lokasi. Karena setibanya di titik pemandangan, hujan turun. Alhasil, foto jeprat-jepret dan langsung turun kembali sebelum hujan semakin deras. Untuk naik ke atas pemandangan, butuh usaha yang lumayan. Ada anak tangga yang harus ditapaki hingga titik di mana ladang sawah jaring laba-laba terlihat jelas. Pun, saat hujan masih turun deras kami bercengkerama dengan penduduk setempat sambil menikmati kopi bajawa yang super mantul.

 

(bersambung)

Categories: 2020, Travelling | Tags: | 1 Comment

Post navigation

One thought on “Roadtrip Labuanbajo ke Kota Ende (Kampung Adat Todo dan Sawah Cancar)

  1. Pingback: Rekam Jejak Jelajah Overland Bumi Flores | SimplyVeva

Leave a comment

Blog at WordPress.com.