Pesona Gunung Inerie dan Kampung Adat Bena

Penampakan Gunung Inierie dari Bukit Wolobobo

Menikmati pemandangan alam pegunungan itu rasanya bikin mata dan hati tenang. *personally sih, hehehe.. Baiklah, cus kita lanjut perjalanan overland Flores. Rute kali ini kami akan menuju Kampung Adat Bena.

Tapi sebelumnya, kami mendapat ekstra trip. Tepatnya ke Bukit Wolobobo, tempat di mana wisatawan bisa melihat gunung berapi terbesar di Pulau Flores bernama Gunung Inierie dari kejauhan. Keunikan gunung berapi ini adalah bentuknya yang kerucut dan hampir sempurna dengan tinggi mencapai 2.245mdpl.

Kami memang tidak mendaki Gunung Inierie, melihatnya dari kejauhan saja sudah ciut alias tampak besar menjulang tinggi. Di lokasi ini, tersedia beberapa spot foto yang ciamik dan memang indah luar biasa. Udara segar, langit nan biru dengan awan putih melintas. Kurang cakep apa coba. Hehehe..

Sejatinya kunjungan ke tempat ini hanya sebentar, tapi rasanya kok kurang puas untuk menikmati alam sambil berfoto-foto. Meski dari kejauhan tetap terlihat indah mempesona.

Menikmati pemandangan sambil duduk di rerumputan

Lokasinya Gunung Inierie berada di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, memang tidak terlalu jauh dari Kampung Adat Bena yang berada di kaki gunung. Tapi jalan yang meliuk, naik dan turun, membuat seakan-akan perjalanannya cukup jauh. Saking menantangnya, satu bus elf kami mengalami pecah ban. Beruntung sudah tidak terlalu jauh dari Kampung Bena sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Kampung Adat Bena
Kampung adat Bena menjadi salah satu destinasi turis yang datang ke Flores. Wajar sih, kampung ini menjadi salah satu desa tradisional yang masih terjaga asri baik dari bentuk bangunan serta adat dan tradisinya. Mata pencaharian penduduk kampung ini adalah berladang, tapi para kaum wanitanya lebih banyak menenun dan hasilnya dijaja di depan rumah.

Sesaat setelah memasuki gapura pertama, pesona dari kampung adat Bena ini sudah terlihat. Dari kejauhan, bentuk bangunannya khas dengan bebatuan yang tersusun rapi dan apik. Pintu masuk memang hanya ada satu dan para wisatawan bisa melintasi rumah-rumah dari bagian bawah, tengah, dan atas.

Penampakan Kampung Adat Bena dari gapura utama

Yang menarik setelah melihat-lihat kampung, Aisyah mengajak saya untuk bersantai sejenak di sebuah rumah. Pemiliknya bernama Yustina, dan kami memanggilnya Mama Yustina. Kebetulan sang ayah yang sudah cukup sepuh ada di situ. Bercengkerama sejenak dengan suguhan kopi dan teh, dikatakan bahwa pandemi membuat penghasilan desa dari para turis sangat berkurang.

Sejatinya, saya yang membawa boneka tangan untuk bisa berdongeng di beberapa kampung adat yang disinggahi harus pupus. Wairebo tutup, dan di Kampung Todo tidak terlihat ada aktivitas anak-anak. Alhasil begitu ada dua anak perempuan di rumah Mama Yustina, boneka saya berikan agar mereka bisa mendongeng bersama teman-temannya. Tidak ketinggalan ada pesanan boneka lain untuk putra dari Mama Yustina. *Noted, akan dibuat dan dikirim.

Bersama teman-teman dan Bapak pemilik rumah dan Mama Yustina

Menyenangkan bisa bercengkerama langsung dengan salah satu penduduk setempat. Walau hanya sebentar, namun keresahan mereka akan kurangnya turis domestik maupun mancanegara membuat mereka kesulitan juga. Apalagi jajaan tenun di depan rumah masih terpajang rapi. Apa yang bisa saya lakukan hanya berbagi informasi kontak Mama Yustina buat teman-teman yang mungkin ingin membeli kain tenun dari Kampung Adat Bena ini.

Yang pasti pesona kampung ini tiada tara. Berada di bawah kaki Gunung Inierie, siapa yang menolak sejuknya angin dengan pemandangan gunung tepat di depan mata. Setidaknya itulah yang saya rasa.

Saatnya untuk kembali ke kota dan beristirahat karena besok kami akan melihat Danau Kelimutu.

Bersama Yelin dan Jastin, dua boneka tangan berpindah

Foto diambil dari depan rumah Mama Yustina, tampak Gunung Inierie

Akses jalan di Bukit Wolobobo ada @kataomed, salah satu founder Backpackerjakarta

(bersambung)

Categories: 2020, Travelling | Tags: , , , , , | 1 Comment

Create a free website or blog at WordPress.com.